Friday, December 31, 2010

Published 5:22 PM by with 0 comment

Tahun Baru 2011

Taun baru? Perayaannya nggak berarti banyak buat aku.

Ada ajakan kembang apian, merconan, bakar-bakar jagung, bakar-bakar barbeque, bahkan bakar-bakar rumah...

Ada banyak pesta juga dimana-mana...

Tapi nggak tau kenapa, aku menolaknya dengan gaya orang sok sibuk.

Bagiku di rumah aja cukup.

Belajar - sholat - ngaji - nonton film yang perdana tayang di TV (kebetulan nanti filmnya Pirates of Carribean 3 - At The World's End. Waaaw :D) dan pas jam 12 an keluar rumah atau ke teras lantai 2, ngeliat kembang api meledak-ledak di langit.

And that's all.

Setidaknya aku seneng banyak orang begadang pas taun baruan. Biasanya kan aku begadang sendirian. Hahaha.

What I wish in this year are...

#Sukses UAS, ipk bagus. (Amiin Ya Rabb).

#Sukses di kepanitiaan dan segala macem organisasi.

#Ada yang ngajakin nonton Secondhand Serenade tanggal 9 Januari di Gramex, and for FREE of course. Huyuuu, mau mau mau :3 (malaikat berkata, "hush, besoknya tanggal 10 ada Ujian Praktikum Kimdas, ndul! Yang bener aja!")

#And all the best things, best experiences and best friends and people

Happy new year, guys... wish a great year, yeaaaah. Let's rock the world!!!
Read More
      edit
Published 5:19 PM by with 0 comment

My Long-Skirt Day

I just can’t believe it anyway, but this is real. Well, I wore my long-skirt in campus two days ago. (What? Chyntia wore the long-skirt? No way!). Oh c’mon, I’m still a girl, guys. Hahaha.

And try to be more girly with that skirt.

(Enaknya inggrisan, perancisan apa indonesiaan ya?)

(Sok2an bisa bahasa Perancis. Ngomong “aku laper” aja masih liat buku panduan cara membacanya)

Well, I never had any skirt beside my uniform – rok SMP yang biru selutut, rok pramuka, rok SMA yang abu-abu panjang. Ditambah rok item yang dibeli khusus untuk ospek.

Nasib rok-rok itu pun sebenernya tragis.

Waktu SMA, kalo jalan pas pake seragam pasti sambil megangin rok, diangkat dikit biar langkahnya bisa panjang-panjang. Bordiran ujung-ujung bawahnya sering semrawut karena keinjek sepatu, bikin Emak gemes harus ke tukang border sebulan sekali.

Rok SMP yang pendek pun benang-benangnya banyak yang terurai kesana kemari. Sering aku guntingin sendiri kalo lagi inget. Hehe.

Rok Pramuka pas SMP lobang besar di lutut gara-gara pernah jatuh nyungsep di lapangan.

Rok item buat ospek yang masih keliatan oke, soalnya cuma dipake bentar.

Sekalinya dibeliin rok buat nikahan sodara, langsung sobek renda-rendanya. Hehehe.
Pernah juga dibeliin dress panjang buat suatu acara pesta, langsung robek ujungnya sebelum acara mulai. (Alhasil, saya pakai jeans di acara yang sama sekali tidak memungkinkan jeans untuk menjadi dress-code nya).

Well, if you know who I was in elementary-junior-senior high school…

I really loved playing soccer with boys. And was a good goal-keeper anyway :p

I often fell down and nyungsep ketika aku lari-lari dan loncat-loncat nggak jelas dan denger temen-temenku bilang “Kapok!” dengan nada puas.

And I really really loved to climb the tree, climb the desk and gelantungan di pintu.

Emang kayaknya nggak sinkron banget sama jenis pakaian yang satu ini. Sampe aku frustasi dibuatnya dan nggak mau lagi pake rok. Mamaku sama frustasinya, nggak mau lagi ngebeliin aku rok atau dress atau gamis. Hahaha, peace, Mom.

So my clothes are all about jeans, jacket and shirt.

BUT NOW!!!

I don’t know why my mother told me to wear my brown-long-skirt which I and my sister bought several days ago (and I don’t know why I said “yes” when my sister asked me whether I want a long-skirt).

And when I really really wear it… people said to me like this :

“Koq tumben pake rok?” --> dengan wajah penuh takjub melihat anak yang tiap hari kerjaannya lari-lari naik-turun tangga ke lantai tiga tiba-tiba pake rok dan jalan dengan kecepatan orang normal.

“Waah, Chyntia hari ini cantiiik deh..” --> langsung aku tanggepin dengan kata “makasih
makasiih” dan senyum cengengesan lebar pertanda malu-malu.

“Haaah? Rok sapa itu kamu pake, nak?” --> sialaaan. Hahaha.

Emang sih, rada aneh juga ngelihat diriku pake rok, dan was-was, berusaha nggak “pencilakan” dan “pating grobyak” selama di kampus. Tadi pas buru-buru turun dari lantai 3 ke lantai 1 pun aku nggak lari, dan emang nggak bisa lari, takut nginjek ujung rok.

Rasanyaa… agak ribet sih… tapi it’s okay laah… Gimanapun gue kan cewek yang bisa berperilaku anggun bak angsa. Huyuuu :3


Happy long-skirt day, Chyntia.

A propos, vous aves raison, je vais beau. #LOL
Read More
      edit

Thursday, December 30, 2010

Published 12:39 AM by with 0 comment

Smangat smangat!


Perwujudan semangat menjelang UAS nih.. Hahaha.

*aslinya ketar-ketir juga kalo keinget UAS. Tambah dagdigdug lagi kalo ditambah dengan bayangan nilai UTS kemaren. Huaaa, udah deh... Hopeless pangkat dua ntar.

Semoga saya bisa mengikuti jadwal di atas dengan baik dan Allah memberikan yang terbaik pula. Amin.

Semangat! Innallaha ma'ana, Chyntia :)

Ajtahidu fauqa mustawal akhar!

ALLAHU AKBAR!!
Read More
      edit

Monday, December 20, 2010

Published 1:21 PM by with 0 comment

Jika....

Jika dulu aku selalu ingin mengelak dari kenyataan, kini aku mulai berdamai dengannya.

Jika dulu aku berteriak pedih ketika ada rasa sakit datang, kini aku tak bisa merasakannya.

Jika dulu aku menangis ketika terjatuh dan menunggu seseorang datang menolongku, kini aku menyeka air di pelupuk mataku dan bangkit sendiri.

Jika dulu aku merapat ketika ombak berdebur keras, kini aku berenang melawannya.

Jika dulu aku mengeluh ketika harus berjalan melintasi padang gurun, kini aku membebatkan sorban di wajah dan berlari tak mempedulikan badai pasir yang bergemuruh.

Jika dulu aku mengais mencari sedikit saja keberanian dalam diriku untuk menghadapi hal yang terlihat mengerikan di depanku, kini aku menemukannya di raut keras wajahku.

Jika dulu aku terbelenggu oleh ketakutan-ketakutan dalam diriku, kini tidak lagi.

Kesadaran tertinggi : Apa yang perlu aku takutkan selama Allah ada di dekatku?
Read More
      edit

Thursday, December 16, 2010

Published 12:05 PM by with 0 comment

Studying over the night

07.15 am

Mulai belajar Statistika Bab III.

“Pendugaan parameter. Inferensi statistik. Inferensi statistik mencakup semua metode yang digunakan dalam penarikan kesimpulan atau generalisasi mengenai populasi…”

SMS masuk. Tiluliit!

Diah Farmasi : Lanjutkan jarkom! Bagi yang dulu tidak mengikuti LK Terpadu Aspirint bla bla bla

Aku ikut tauk!

Lalu nge-forward jarkoman ke Peky dan Ayu Diah.

“Inferensi statistik dapat dikelompokkan menjadi 2 bidang utama, yaitu pendugaan parameter dan pengujian hipotesis…”

Tiluliit!

Putri Keong : Chyn, kalo di daftar isi karya tulis itu habis 2.1 trus nulis 2.1.1 nya gimana?

Aku : Gini Put..
2.1.
2.1.1.
Send.

“Metode penggunaan Parameter suatu populasi dibedakan menjadi 2. Metode Pendugaan Klasik dan Metode Pendugaan Bayes.”

07.40 pm

Tiluliit!

Ageng Keong : Pang aku di depan rumahmu..

Tante manggil dari lantai bawah, “Tiaa…ada temenmuuuu!!”

Aku buru-buru turun ke lantai 1. Ageng copas tugas, trus ngobrol-ngobrol bentar. Ageng pulang, aku naek lagi ke lantai 2 dan duduk di depan meja belajar lagi. Pas ngelewatin meja makan, mencomot roti goreng satu biji.

“Metode pendugaan klasik…”

Ah, uraiannya nggak usah dibaca, kelamaan. Balik halaman selanjutnya.

Tiluliit!

Putri Keong : Oh gitu tah. Jadi semua sub-bab ditulis di daftar isi?

Aku : Yup yup
Send.

“Pendugaan Mean. Penduga titik bagi mean populasi miu adalah statistik X bar. Bila X bar adalah mean sampel acak berukuran n yang diambil dari suatu populasi dengan ragam o berponi kuadrat (mikir : simbol ini sebenernya dibaca apa sih) diketahui maka selang kepercayaan 100 kali 1-alfa persen bagi miu adalaaah…”

Tiluliit!

Mbak Hana : Asslm. Chyntia… besok PBA yaa… jangan lupa hapalannya surat Al-Bayyinah.

Aku : Belum hapal mbaak…

Mbak Hana : Nyicil hayoo…

Aku : Sehari seayat yaah mbak? :)

Mbak Hana : Besok 5 ayat aja deh.

Aku : (dalam hati langsung hapalan, “Lam yakunilladi….”, yaah, cuma hapal seayat beneran. Ke
laut ajee)

Haus nih habis maem roti goreng. Turun ke lantai 1, minum air putih segelas sambil ngelirik ke arah tv yang acaranya sinetron.

Tokoh 1 : Jangan sekali-kali kamu deketin anak saya lagi!

Tokoh 2 : Pa! Papa ini apa-apaan sih, Pa! Dia nggak salah apa-apa tauk Pa!

Tokoh 1 : Cukup! Papa nggak mau tau lagi! Papa nggak suka kamu deket-deket orang ini lagi!!!

Tanteku : Rasain tuh!

Eyangku : (ngerasain kehadiranku) Maem kolak pisang itu lhoh, Chyn. Ada di panci kecil di meja.

Aku : Okee.

Tokoh 1 : Pergi kamu sekarang juga! Pergii!


08.15 pm

Buru-buru naek ke lantai 2, duduk lagi di depan meja belajar.

Nyampek mana tadi? Ulang lagi pendugaan mean!

Oh, ini ya rumusnya.

Ambil kertas hvs bekas ngeprint, bikin rangkuman rumus di bagian yang kosong. Nulis sebaris rumus…

Tiluliit!

Pitung Keong : Sin, kmu punya buku Mathematic Engineering bla bla bla penulisnya bla bla bla?

Aku : Ga punya. Cari aja di perpus tung.
Send.

Lanjut nulis. Z alfa per 2 kali o berponi per akar n.

Loh, Z alfa per 2 dapetnya darimana ya?
(akhirnya nemu catatan kecil di pojok buku) Ooh, dapet di tabel z. (Menelusuri tabel statistika dari dosen).

Tiluliit!

Ateng Keong : Hey :(

Pitung Keong : Bisa minta tolong cariin di perpus UNAIR nggak? Di perpus ITS nggak ada.

Aku --> Ateng Keong : Yaa? Kenapa :( ?

Aku --> Pitung Keong : Oke, insyaallah besok yaa.
Send.

Tiluliit!

Windy Farmasi : Chynti, kesalahan hitung kita yang panjang gelombang 150% bla bla bla

Aku --> Windy Farmasi : (lemes, aku yang ngamatin panjang gelombang) waah, ngamatinnya
udah bener koq. Tapi mataku ma matamu kan beda. Hahaha.
Send.

Menyandarkan punggung ke kursi sejenak, tangan disilangkan di belakang kepala dan memandangi tulisan Semangat! Chyntia pasti bisa! di depanku. Lirik kanan-lirik kiri, lagi-lagi tertuju pada hp.

Facebook-an bentar ahh… udah lama nggak buka facebook. (terakhir buka facebook tadi sore sepulang kuliah)

08.45 pm

Tiluliit! Opera Mini nya dipause dulu.

Deny : Chyn

Aku : Yaa?

Buka Opera Mini lagi. Trus SMS masuk lagi. Biarin dulu, mau bales komen nih.
Trus SMS masuk lagi, bergetar-getar nggak sabaran. Ya udah, log out aja.

Deny : Lagi apa? Sibuk ga?

Lidya Flexi : Aku sedih. Hari ini si x nyuekin aku bla bla bla (curhat panjang lebar)

Hmmm…bales ke sapa dulu yaa…

Aku --> Lidya : Huyuu, jangan sedih bla bla bla (disave di draft dulu)

Aku --> Deny : Lagi belajar..kenapa?
Send.

Back to Lidya, ngelanjutin ngetik panjang lebar juga, terus send.

Deny : Gpp, nanya aja. Eh aku udah baca update blogmu loh…

Aku : Oh iya? Update yang mana yaa? (lupa beneran)

Seingetku udah di send, tapi ternyata belum. (Peace)

Melototin tabel lagi sampai… ooh, gitu… okelaah ngerti. Ngelanjutin ngerangkum rumus sampe akhir bab.

09.00 pm

Selese bab III. Sekarang waktunya nyoba latian soal! Smangat!

Tiluliit!

Ateng Keong : Koq ga dibales? :( (masalah klasik : operatornya Ateng sensi sama opeatorku)

Aku : Udah tauk :l (jawaban klasik)

Ateng Keong : Hmm…ya udahlah. Yang kemaren juga ga dibales.ckck. Kayaknya ada yang care
sama kamu tuh.

Aku : Kemaren juga udah aku bales -.-“ Hah? Sapa?

Novi Farmasi : Chyn, jangan lupa copyin matematika yaa… makasih

Aku : Okee novi sayaang. (hampir aja lupa)

Ocid Keong : He sipit, weekend ada acara ga? Ayok ikut ngumpul-ngumpul

Rizal : Chyn, besok bawain lakban yaa, aku minta. Hehe.

Mbak Safrin : Adek, jangan lupa hari Rabu mentoring bla bla bla

Ayu Farmasi : Chyn, ntar bangunin aku jam 2 yaa. Aku mau tidur bentar trus bangun buat
ngerjain PPKN. Oke? Semangat!

Aku : Yup yup.

Send to Rizal, Mbak Safrin dan Ayu Farmasi.

Aku --> Ocid Keong : Wah, belom tau, Bang... Weekendnya masih lama
Send.

10.00 pm

Aku nyalain laptop, buka flashdisk nya Novi, ngopyin file Matematika dan nemu game Quiz Parampaa. Huaa, Parampaa :D . Maen bentar ahh. In fact, maen game nggak pernah bisa bentar.

10.30 pm

2 SMS masuk dan dicuekin bentar demi Parampaa.

Ateng Keong : Hmmm --

Lidya Flexi : Sorii lama. Huhu, padahal kemaren si x baru aja nemenin aku nonton bla bla bla. Eh, kamu kapan kosong kuliah? Aku pengen ceritaa…

Aku --> Ateng Keong : Why? -.-“

Pitung Keong : Begadang?

Aku --> Lidya Flexi : Ya ini sekarang lagi nggak kuliah. Hehe. Cerita aja lewat tlepon atau sms say.

Aku --> Pitung Keong : Iyaa..kamu?

Lidya Flexi : iyaa ini juga lagi cerita lewat sms (sebel nih pasti, hehe)

Ateng Keong : Eh kamu nggak mau cerita-cerita ta, kayaknya lagi ada masalah? *berkaitan dengan update statusmu yang terbaru.

Pitung Keong : Sama. Ngerjain apa?

Aku --> Pitung Keong : ngerjain game Parampa, level 20an nggak naek-naek.
Send.

Dan smsan sama Ateng dan Lidya masih panjang ceritanya.

Ngelirik jam dinding.

11.00 pm

Udahan ah, konsentrasi belajar! Laptop ditutup tanpa shut down. Duduk diam sejenak sambil mendalami tulisan di depanku : “NIKMATI INDAHNYA ILMU PENGETAHUAN”.

Aku (dalam hati) : Inget, Chyntia...nikmati indahnya ilmu pengetahuan!

Lalu beranjak ke kamar mandi, cuci muka, wudhlu, nyalain dispenser buat bikin kopi chocochino favorit :q, lalu sholat Isya’ (telat banget sholatnya) trus dilanjutin ngaji sekalian hapalan Al-Bayyinah.

00.20 am

Udah ngaji, udah hapal 5 ayat. Bikin chocochino anget dan nyari-nyari sesuatu untuk dimakan.
Daaan…

Belajar Statistika lagi!

Tiluliit!

Deny : Ada yang masih bangun?

Aku (dalam hati) : Ada :D

Trus selanjutnya aku bener-bener konsen belajar.

“Sampel acak 8 batang rokok merk tertentu mempunyai kadar nikotin rata-rata 2,6 mg…”
Sluurrp… Chocochino-nya mantap jaya.

01.30 am

Telpon Ayu. Tuut… Tuut… Tuut… Tuut… Tuut… Tuut…

Lamaaa banget, akhirnya diangkat.

Aku : Udah bangun yuuk?

Ayu : Udaaah… Hoaahm…

Aku : Ya udah yaa, aku mau tidur…

Ayu : Iyaa, makasih yaah cin udah bangunin.

Aku : Yup yup.

02.00 am

Udah selese bab III-bab IV. Aye!

Sekarang waktunya masuk kamar, ngedit paper PPKN untuk besok, dan mencurahkan perasaan di diary atau di laptop untuk blog.

03.00 am

Membanting diri ke kasur dan zzzz…

Tiluliit!

Bodo amat!
Read More
      edit
Published 9:24 AM by with 0 comment

Shinkansen…


Aku suka naek kereta. Apalagi kalo duduk di deket jendela dan ngeliatin pemandangan yang kesannya lari menjauhi aku. Rasanya hatiku tertawa puas, “Wahaha…dunia, liat aku, aku berlari mendahuluiku. Susul aku, dunia. Aku menantangmu!”


Hahaha, khayalan anak usia 18 taun kurang 8 bulan emang suka geje (*banyak amat kurangnya, 8 bulan -.-“).


And that is Me time! Saatnya aku mencari inspirasi, merenung, mikir ini itu.


Di perjalanan naek kereta kali ini, aku sempet dibikin frustasi dan hampir nangis karena keretanya ngendon lamaaa banget di Stasiun Gubeng gara-gara ganti kepala. *Kepala kereta lhooh yaa maksudnya. Padahal keinginan untuk pulang udah nggak bisa diempet.


Dalam hati ada penyesalan kecil, “coba aku tadi milih kereta yang sebelumnya. Walaupun tiketnya lebih mahal dua kali lipat, sekarang pasti udah separo perjalanan!”


Pelajaran hidup nomor 10 : Waktu jaauuuh lebih berharga daripada uang. Mendingan buang uang daripada buang waktu.


Dan waktu nunggu kereta di Stasiun, ada sms dari kakak tingkat yang ngingetin besok ada rapat pleno. Gilak, aku melewatkan sebuah rapat pleno kepanitiaan. Seenaknya aja nih. Sebenernya aku tau ada rapat pleno tanggal 11 Desember, tapi lama-lama lupa dan nggak ngeh juga kalo besoknya udah 11 Desember. Hiks hiks. Maaf yaa, mbak. Sebenernya masih bisa sih kalo semisal aku ngebatalin perjalanan, merelakan tiket terbuang sia-sia dan balik ke rumah dengan muka bete yang tidak pantas diperlihatkan. Tapi kalo dipikir-pikir...kapan lagi aku bisa ketemu Mama? Minggu depan aku udah mutusin buat belajar ekstra menjelang UAS.


Okee, kadar frustasi bertambah. Jadi kepengen makan orang. (Ngelirik kanan-kiri, nyari mangsa untuk dimakan)


Setelah beberapa saat ngelamun sambil ngeliatin pemandangan di luar jendela kereta, akhirnya aku ngeluarin kertas A4, dan ngerjain analisa data percobaan Fisika. Kebetulan aku duduk sendirian, jadi bisa ngerjain dengan leluasa sambil selonjoran. (Malemnya dapet comment dari Hilal di fb, ngatain aku lebai ngerjain laporan di kereta -.-)


Selese selembar, aku kembali menatap jendela. Di luar mendung. Kupejamkan mata, menikmati lantunan bunyi “jess jess” kereta sambil membayangkan lagi naek Hogwarts Express. Terus tiba-tiba ada Dementor datang dan berusaha menyedot kebahagiaanku. Tapi kasian deh, dia salah nyedot kefrustasian dan kebeteanku. Hahaha.


Tiba-tiba orang di depanku mengeluh, “Aduh lamanyaa kereta ini, nggak nyampek nyampek...”
Dalam hati aku jawab, “Kalo mau cepet naek Shinkansen sono.”


Shinkansen?


Jadi inget salah satu impianku, naik Shinkansen.


Dan mulailah aku berandai-andai. Kapan yaa aku bisa naek Shinkansen?


Kalo naek Shinkansen, nggak bakal aku bisa menikmati pemandangan kayak gini. Pasti yang keliatan di jendela Cuma garis-garis horisontal yang berganti-ganti warna, saking cepetnya gerakan kereta.


Lalu ada pengamen datang. Nyanyi bentar, kemudian menyodorkan kantong ke penumpang.
Kalo naek Shinkansen, nggak bakal ada yang kayak gini. Masuk ke peron aja pake tiket, gimana pengamen bisa masuk.


Beberapa saat kemudian, penumpang di depanku mengeluarkan makanan, lalu menawarkan ke aku. Aku menolak dengan sopan.


Hmm... di Shinkansen bakal ada yang kayak gini nggak yaa? Kayaknya nggak deh. Semua orang terlalu sibuk sama urusannya sendiri-sendiri, nggak sempet bermuka manis sama orang-orang di sekitarnya.


Yaah, emang hanya ada di Indonesia... Maybe that’s one of the reason why we must love Indonesia.


Dan hujan gerimis romantis pun turun mengiringi sisa perjalananku.


Selalu ada harapan baru ketika hujan turun. “Ku titipkan impian-impianku di tangan-Mu, Ya Rabb. Wujudkanlah untukku menurut kehendak-Mu. Amin.”


Lalu aku kembali menganalisa data.
Read More
      edit

Thursday, December 2, 2010

Published 6:50 PM by with 0 comment

Tentang Impian


Gara-gara dikasih tugas sama kawal untuk menuliskan 100 impian di karton manila, aku jadi keinget notes-notes, kertas-kertas impian dan posting “Future Diary” di blogku… Hmm, semuanya jadul banget. Pokoknya kegiatan menulis impian, khayalan atau sejenisnya udah nggak asing lagi buat aku.


Jangankan 100 impian, mungkin 500 impian kecil atau besar pernah aku tulis. Entah itu di diary, ideas notes, notes spiral item, notes paperline jaman SMA, kertas-kertas impian yang disusun berdasarkan prioritas, profil Friendster atau posting konyol di blogku ini. Semuanya imajinatif, terlihat keren walaupun kadang pantas dicemooh (haha). Beneran deh, orang sering ketawa atau tersenyum asem tanda meremehkan kalo ngeliat list impianku itu. Tapi begitu aku berhasil mewujudkannya, maka aku akan mencoret list impianku dengan senyum yang lebih mencemooh daripada orang itu tadi.


Well, aku nggak pernah kehabisan ide untuk menambah daftar panjang list konyol itu. Bermimpi kayak gitu seru tauk. Rasanya wow, membuat kita “stay tuned” di khayalan itu. Hahaha.


Dan lebih dari itu, aku sangat sangat percaya, bahwa ada satu yang tidak pernah menertawakan impianku, Dialah Allah SWT., bahkan Ia memeluk impianku, merencanakan sesuatu yang lebih baik dari impian-impianku yang bahkan nggak pernah aku pikirkan sebelumnya. Dan jika sudah tiba waktu yang tepat, Ia akan mewujudkannya untukku, hanya untukku, seorang hamba-Nya yang berani bermimpi.


Anehnya, keyakinanku itu semakin kuat setelah aku baca buku karangan seorang atheis (maaf, atau mungkin Yahudi) yang berTuhankan Alam Semesta. Buku ini menjadi sebuah boom di dunia penerbitan. Angka penjualan dan harganya menggila. Kira-kira terbitnya 2 taun yang lalu, tapi sampe sekarang masih banyak versi baru yang diterbitkan. Judulnya adalah “The Secet”. Siapa sih yang nggak kenal buku itu? Tapi Alhamdulillah, aku nggak terseret dalam pemikiran atheisnya.


Satu persatu impianku terwujud. Bahkan sering banget dulu aku nggak nyadar kalo apa yang sedang terjadi saat itu adalah jawaban Allah atas mimpi-mimpiku, sampe akhirnya aku bisa menarik pelajaran hidup nomor 3, “bermimpilah yang spesifik atau kau akan menyesal”.


Jangan pernah takut bermimpi. Jangan pernah merasa impianmu terlalu tinggi dan kamu takut terjatuh. Siapa yang takut bermimpi, berarti dia meragukan Allah.
Mengutip kata-kata Arai dalam novel Sang Pemimpi, “orang seperti kita tak akan pernah bertahan hidup tanpa mimpi-mimpi kita.”


Dan mengutip kata-kata Chyntia dalam ideas notes-nya, “menangis dan tersenyumlah untuk mimpimu. Menangis ketika menyebutkannya dalam doa dan tersenyum ketika semakin hari mimpi itu terasa semakin dekat dan nyata.”


Maka, bebaskan mimpimu, kawan. Dan rasakan sensasinya ketika mimpi-mimpi itu terwujud. Beneran inii. Aku sudah membuktikannya. Heahaha.
Read More
      edit