Wednesday, April 13, 2011

Published 12:02 AM by with 0 comment

Attention, Chyntia!

Attention for Chyntia

First.
You can't handle all thing alone. Jangan sok-sok an bisa menghandle semua hal SENDIRIAN dan dalam waktu yang bersamaan, timeline singkat dan DEADLINE singkat. Jangan maruk! (maruk=rakus ;javaness)

Second.
You're not an Amoeba. Kamu nggak bisa membelah diri! Selesaikan satu urusan sampai tuntas, baru lanjutkan ke urusan yang lainnya. Kalo emang nggak bisa, tinggalkan salah satu, serahkan pada orang lain.

Third.
Remember what you have to do everytime until the end of time? BELAJAR! Menuntut ilmu! Itu amanah dari Allah. Bukannya main-main.

Fourth.
Pandanglah orang dengan positif. Jika kamu mengira orang itu buruk, segera cari sisi positifnya. Ubah prespektif!

Fifth.
Jaga perasaan. Yang tenang, yang sabar, jangan suka marah-marah (nanti cepet tua). Innallaha ma'ana. Jangan salahkan orang lain atas kegagalanmu. Yang ikhlas. Oke?
Read More
      edit

Friday, April 8, 2011

Published 11:47 PM by with 0 comment

A Little Girl And Her Bubble Gum


I was a little girl with her bubble gum. I love my friends and chocolate milkshake I always tasted with them. I loved my social network account. I loved reading One Piece Series in Mathematic Class. Everything looked like pretty easy. There was nothing to fear. There was no reason to be upset. All I had was happiness and glory. I got my time. I got my life. Those were my own and I was proud.

I really can dance and sing in the rain. I really can laugh on my failure. My heart was broken but I could smile and still play UNO card. I never mind whether I'm not as like they want. I never worried what they said.

And I want to be someone like that... again.

I can't find myself like I was since I'm in this place. The place where I'm avoided to be an apathy and follow my own wish without see anothers. The place which doesn't accept any little girls who walk through the lobby with her bubble gum. Everything's going harder and harder. I've never seen anything taken for granted anymore. Being pressured and frustated are not weird, and it's gonna be worse.

And I decided to learn. Learn to be a winner. Learn to make everything better. Learn to face the fear. Learn to rock this world!

I can't believe what myself can do at the first time, but I'm goin' on. I'll show that I'm okay. I got ready to find another part of me, and hope it's much better.

So I throw my bubble gum and start chewing this peppermint candy.

Now I just take every moment. I just take all chance. I just wanna FEEL ALIVE AGAIN.
Read More
      edit

Sunday, April 3, 2011

Published 10:48 AM by with 0 comment

Little Things I Know

I know… That being strong is about standing tall on my own two feet and keeping up myself.

I know… That being miserable is avoided. Remember, “La Tahzan. Innallaha ma’ana”. So I have to tell myself, “Hey, don’t cry. Allah is looking forward you.”

I know… That learning means finding something new and developing minds. It will make me know and understand. It takes times and needs a brave.

I know… That being someone good is never gonna be easy. There’s so many difficult things to do and can make you fall down. But doesn’t matter, Allah is always with good people.

I know… That I can’t rewind the time. The past is still behind and I shouldn’t want it back. Just face the way in front of me, where my future waits.

I know… That giving up is too late now. I have walked through so many thing in my lifetime. The numbers are hard and harder and harder. Sometimes I failed but I’m still okay, then I go on till now. So if today is hard and I fail, I will be okay too, right? So what makes me give up? Nothing. I will go on till tomorrow.

I know… That whatever happened, no matter how hard it is, I shouldn’t feel lonely to face it. Cause there’s always been Allah for me.
Read More
      edit

Saturday, April 2, 2011

Published 1:29 PM by with 3 comments

Curhat Anak Semester 2

Sebenarnya aku sedang dalam proses menabahkan diri menghadapi kenyataan bahwa kebanyakan orang yang baca blogku lebih sering ketawa ngakak nguling-nguling daripada nangis terharu (halah lebay). Tapi beneran, aku sempet menampakkan wajah flat waktu menyadari kenyataan itu, habisnya bingung mau seneng apa mau sedih. Aku jadi ngebayangin ekspresi makhluk-makhluk yang baca cerita di blogku pas malem jumat kliwon (eeh, apa-apaan ini bawa-bawa jumat kliwon segala), pas mereka baca satu kalimat terus langsung ketawa-ketawa sampe ngejedok-jedokin kepala ke monitor gitu kali’ ya. Yang jaim ketawanya cekikikan kayak setan, yang nggak jaim ketawanya kayak orang gila. Atau jangan-jangan ketawanya pas liat fotoku. Nggak lah yaa, masa’ foto cantik gitu diketawain. Hahahahaha.

Pernah waktu ketemu seniorku di jalan, dia tiba-tiba bilang, “he dek, blogmu lho gak nguati. Hahahahaha.” Trus langsung ngeloyor pergi.

Temen di sebelahku bilang, “koq kayaknya lagi nggak beres sih kakak itu tadi. Pusing kali’ ya habis praktikum.”

Aku nahan ketawa.

Pernah juga, temenku melapor dengan jujur, “Suuumpeee, aku nguakak uabis buaca bluogmu. Huahahahaha.” (tapi nggak gitu-gitu amat sih ngomongnya, hehe).

Sudah-sudah, biarin aja. Emang blogku begini adanya. Untung-untungan ada yang baca. :p

Sebenernya menabahkan hatinya nggak buat urusan nggak penting kayak gitu sih, tapi buat menghadapi semester 2 nan dahsyat ini. Apalagi akhir-akhir ini. Udah kuliah makin hari makin susah masuknya ke otak, telat 15 menit waktu praktikum Botfar, shock waktu api menyala-nyala di lab gara-gara kran gas bocor, makin shock lagi waktu aku dan temen-temenku kena zat kimia sampe parah-parahnya. Aku juga udah 3 hari nggak doyan makan. Haduduh…
Semester 2 ini kerasa banget sense mahasiswa Farmasi-nya. Dibentak dan disemprot omelan dosen sudah sangat biasa. Hasil kerja dihina dosen juga sudah sangat biasa. Dituduh nggak pernah belajar gara-gara buku masih rapi jali bukan hal yang aneh lagi (tapi emang bener sih, hehehe).

Kesalahanku yang paling bodoh adalah telat waktu Praktikum Botani Farmasi. Kayaknya akibat kualat sama Ayuk nih. Aku ngetawain dia waktu dia nggak ikut kuliah Kimia Organik karena ngirain kuliah mulai jam 10, padahal benernya jam 9. Eh, habis itu gantian aku. Aku kirain praktikumnya jam 10, jadi aku nyampe parkiran jam 9 tet masih leye-leye. Bahkan aku heran waktu Risna gopoh kayak kebakaran jenggot. Dan jadilah kita berdua tiba di depan lab dengan wajah pucet pasi ngeliat temen-temen laen udah pada selese pre-tes. Waktu itu aku baru mulai panik at the disco. Akhirnya, aku berani ngomong sama Ibu koordinator praktikum dan dipelototin dosen pembimbingku yang minggu kemaren habis ngehina-hina gambar preparatku (huasemm). Alhamdulillah bangeet masih dibolein ikut praktikum hari itu.

Hari itu juga, sorenya, ada post-test Kimia Fisik. Sialnya, aku nggak dapet meja gara-gara tutor kelompokku paling lama. Alhasil, aku disuruh ngerjain di meja tersendiri yang jauh dari jangkauan anak-anak laen. Pertamanya grogi. Habis gimana, belajar aja enggak, cuma modal nginget-nginget dikit penjelasan pas tutor tadi. Beberapa saat kemudian, Risna dideportasi juga ke mejaku. Aku bersorak bahagia. Yes, ada temennya. Jangan sedih yaa, Ris. Enak kan senasib sama akyuu? Hahahahaha :p

Hari Kamis yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Aku dateng jam 7 kurang 10 menit dengan mata kriyep-kriyep kayak biasanya. Padahal malemnya udah tidur 6 jam. Kuliah di RK 3.1 hari itu lumayan menarik sebenernya. Kuliah Anatomi ngebahas Sistem Pernapasan. Kuliah Hisologi ngebahas jaringan otot (apanya yang menarik hah?). Nah, selese Histologi, aku, Iin, Ageng dan Riky keluar ruangan. Ageng sama Riky tadinya niat mau makan, tapi tiba-tiba nggak selera, jadilah mereka cuma nongkrong di depan mushola. Sedangkan aku dan Iin beli gorengan di kantin. Setelah puas nongkrong, kita balik ke RK 3.1. Meski udah telat kuliah Perilaku Manusia sekitar 20 menit, kita dengan lagak cuek membuka gorden pintu yang ditutup dan nyelonong masuk aja. Udah gitu, masih dengan pewenya aku ngabisin sosis solo yang tinggal separo sambil dengerin kuliah. Dosennya langsung istigfar nahan marah. Hehehe, sabar yaa, Pak.

Eh, habis gitu beliaunya bilang, “biasanya yang ijin keluar jam 11 an itu pecandu narkoba…”

Glek. Aku berenti ngunyah dan noleh-noleh ke Iin, Ageng dan Riky yang terpukau dan ngerasa ‘makjleb’.

Emang wajah kita kayak wajah orang lagi sakau ya? Mampus…

Selanjutnya kuliah jadi rada-rada menyebalkan. Materinya tentang stressor, depressor, atau apalah yang bikin gangguan jiwa. Aku nggak nyatet sih, cuma dengerin dan ada beberapa informasi yang aku inget. Misalnya tentang teori Karen Horney : cita-cita yang terlalu tinggi adalah stressor (penyebab stres) dari dalam. Wah wah, jangan percaya teori orang pesimis kayak gini. Palingan dia bikin teori itu waktu ngidam beli Blackberry tapi nggak kesampean, terus jadi setres.

Aku dan temen-temen makan di kantin sebelum Praktikum Kimia Analisis. Tapi aku bener-bener nggak nafsu makan, padahal biasanya kalo mau praktikum gini aku makan banyak, minum susu, plus makan krupuk juga. Ini malah bekal makananku cuma aku makan dua sendok. Ageng dan Riky juga nggak nafsu makan. Nggak tau kenapa.

Cuma Iin yang nyemangatin aku biar mau makan.

“Ayo Cin, makan. Nanti praktikum lhoo. Isi tenaga! Apalagi kamu pulang malem. Makan duluu!”
Tapi nggak mempan. Aku nggak mau makan tandanya aku lagi setres.

Praktikum waktu itu pun penuh sensasi. Zat X ku berupa larutan jernih. Aku mikir, “jangan-jangan ini air?”. Tapi ya nggak mungkin laah. Hzzz. Dan selama hampir 1 jam, aku masih belum bisa nemu clue zat misterius ini. Dani dan Ulil di sebelahku dengan sukses mengidentifikasi zatnya di menit ke 45. Sedangkan aku udah berkeringat sejagung-jagung waktu reaksiku negatif semua.

Waktu Dani dengan yakin berseru, “Zatku CuSO4!”, aku nangis. Ulil juga cepet nemuin zatnya, bikin aku makin down. “Huaaa…zatku apa ini rek? Huhuhu”

Dan mulai deh kebiasaanku ngerepotin banyak orang.

Dani dengan tenang ngebacain petunjuk reaksi penggolongan.

Dani : Coba reaksi AgNO3. Diasamkan, terus ditetesin AgNO3, terus ditetesin Asam Nitrat.

Aku : Nggak mungkin, Dan. Tadi udah dicoba.

Dani : Coba lagi. Mungkin tadi AgNO3 nya kurang banyak.

Aku : (nyoba lagi) huaaa, nggak bereaksi, Dan. Huaaaa.

Dani : Waduh, nyerah wes. Kuncinya ada di AgNO3 lho biasanya. Coba reaksi golongan 2.

Aku : Nggak mungkiiiiin…Haduh, aku siap-siap dapet nilai E aja gimana? (panik level expert)

Dani : Jangan gitu ta. Coba reaksi laennya.

Novi ngebantuin aku bikin reaksi asetat.

HCl-nya Dita aku minta dengan sukarela.

Ulil ngebantuin mikir (dan garuk-garuk kepala).

Tisa, Windy dan Meri mencoba mendinginkan kepalaku. Tapi tetep aja aku panik.

Lalu ada insiden kran gas bocor dan api menyala-nyala di meja yang penuh zat kimia. Saat itu aku terpukau dengan aksi seorang ibu dosen yang berlari ngepot-ngepot demi memadamkan api. Suer, keren bangeeeet. Aku ngefans deh sama ibu. Awawaw. Temen-temen cowok yang mestinya dengan gentle ngambil tindakan duluan malah kabur. Aku lebih parah sih, cuma teriak-teriak aja. Hehehe.

15 menit terakhir, Bu Febri kayaknya nggak tega sama aku. Walaupun sebenernya gemes dan pengen ngejitak-jitak, beliau ngebantuin aku. Tapi ya gitu, harus maen bentak dulu kayak biasanya.

5 menit terakhir, aku tau kesalahan dan keteledoranku. Zat X yang misterius itu ternyata AgNO3, meen. Subhanallah. Aku berterima kasih sama Bu Febri, tapi masih dibentak juga, “udah sana cepetan kumpulin laporannya!!!” Buset dah.

Di luar hujan mulai turun dan geledek sahut-menyahut.

Keluar dari lab, aku bernapas lega. Jempol tangan kananku berdarah-darah akibat kena pereaksi asam yang sifatnya membakar kulit. Tadinya pengen nangis sekeras-kerasnya tapi nggak jadi. Ada temen-temen yang sama-sama depresinya. Kita duduk selonjoran di depan lab kayak anak ilang, saling menghibur sambil makan roti isi coklat yang dibawa Riky. Sementara ujan di depan kita turun dengan lebatnya, mendramatisir suasana yang sudah dramatis.

Spesial thanks buat semua yang udah ngebantuin aku dalam praktikum hari itu. Entah apa jadinya aku tanpa kalian. Hiks hiks hiks :'( (lho koq malah nangis?).

Bener-bener nggak ada hal yang taken for granted sekarang. Kalaupun ada, mungkin nikmatnya nggak akan senikmat hal-hal penuh perjuangan seperti ini, kan?

Keep trying, keep struggling, keep smiling… cause this is Semester 2.


Makasih ya, udah rela baca curhatan nggak penting ini. Hehehe. :*
Read More
      edit
Published 12:21 PM by with 1 comment

Khayalan Sepanjang Perjalanan Pulang

Aku adalah makanan (entah kenapa bisa mikir kayak gini =.=)

Aku masuk melalui rongga mulut (ngeluarin motor dari parkiran kampus), lalu
aku dilumatkan oleh lidah, gigi dan enzim amylase (keujanan).

Aku didorong ke epiglottis yang merupakan persimpangan antara trachea dan larynx, dan aku memilih larynx (belokan di pertigaan gerbang).

Waktu di larynx, aku tersendat-sendat karena gerakan peristaltic (banyak polisi tidur).

Dan aku sampai di katup lambung (traffic light). Ia segera membuka dan aku pun masuk ke Fundus. Sambutan hangat dari asam lambung semakin melumatkanku (oh tidak, ujannya nambah deres).

Kunjungan ke lambung membuatku bersifat asam dan aku tidak suka. Segera setelah katup pylorus membuka, aku masuk ke usus halus yang panjang dan berliku (masuk gang). Di sana aku diserap oleh jonjot-jonjotnya menjadi sari-sari makanan yang diperlukan tubuh. Sisa-sisa metabolisme-ku akan masuk ke usus besar untuk dikeluarkan dari tubuh.

Oke, selesailah perjalananku.

*efek habis kuliah Anatomi*
Read More
      edit