Sunday, May 29, 2011

Published 10:10 PM by with 0 comment

Untuk Diabaikan

Pernahkah kamu menjadi terlalu takut menghadapi kenyataan? Aku pernah.

Pernahkah kamu menjadi paranoid dengan sakit hati atau patah hati? Aku pernah.

Pernahkah kamu menjadi sok tau tentang apa yang akan terjadi padamu esok hari, lalu kau takut? Aku pernah.

Dan itu benar-benar buruk.

Pengalaman buruk seharusnya membuat seseorang menjadi lebih kuat. Itu benar. Kayak quotesnya orang terkenal, “apa yang tidak membunuhmu, akan menguatkanmu.”

Dan plis, dalam keadaan apapun, aku sangat tidak ingin terlihat lemah. Aku harus kuat, atau setidaknya terlihat begitu, biar nggak ada yang mengkhawatirkan aku untuk alasan apapun.

Oke, aku jadi lebih kuat. Aku juga jadi lebih was-was untuk ngambil keputusan. Rasanya di suatu tempat ada seseorang yang selalu mengawasiku dan segera menudingkan jari kepadaku ketika aku melakukan kesalahan. Nah, koq jadi lebai gitu? Jangan-jangan kepribadianku berubah yaa. -.-

Aku sudah sering merasa kehilangan, sangat sering. Makanya sekarang aku berusaha untuk “tidak memiliki”, apalagi yang memang bukan milikku sejak awal. Siapapun dia, apapun dia. Just let them pass.

Kayak lagunya Letto,

Kau datang dan pergi, oh begitu saja
Semua ku t’rima apa adanya

T.T

But don’t you worry. This is life.

Walaupun semua orang di dunia ini meninggalkan aku, aku yakin aku masih punya Dia yang selalu menjagaku.

La Tahzan, innallaha ma’ana.

#curhatgalau #abaikan! #lupakan!
Read More
      edit
Published 8:48 PM by with 0 comment

Menanti si Pendiam Berbicara

Ada sesuatu yang istimewa dalam diri seseorang yang pendiam. Sesuatu yang membuat dirinya begitu betah dengan diamnya. Sesuatu yang membuatnya enggan berkata-kata dengan mulutnya dan lebih suka membiarkan kata-kata itu menggaung dalam pikirannya sendiri.

Entah apa nama sesuatu itu, aku juga nggak tau. Pokoknya hanya orang yang benar-benar bersifat pendiam yang memilikinya – bukan orang yang pura-pura pendiam, atau orang yang kadang-kadang saja bersikap diam (aku donk xp).

Kadang aku berpikir, mungkin orang yang pendiam itu sudah merasa memiliki segalanya dalam diamnya. Dan dia ingin menyimpan untuk dirinya sendiri. Dia sudah menemukan kebahagiaan dalam diamnya. Dia sudah menyanyikan lagu dalam diamnya, tanpa ingin membaginya dengan orang lain. Tapi apakah dia nggak merasa kesepian dalam diamnya ya?
Sebenarnya aku kurang berbakat menghadapi orang yang pendiam. Ketika aku bertanya dengan seratus kalimat, dia menjawab sepuluh. Ketika aku bertanya dengan sepuluh kalimat, dia menjawab satu. Ketika aku bertanya dengan satu kalimat, dia menjawab dengan senyum dan anggukan atau gelengan. Hemm, siapa jugaaa yang nggak cegek dengan hal-hal seperti itu? -.-“

Tapi sungguh, ketika suatu saat ia berbicara, kita yang mendengarnya pasti berkata dalam hati, “waah, dia ngomong juga akhirnya…”. Apalagi kalo yang dia omongin mengandung unsur kebijaksanaan. Wuahh, langsung adem hati kita yang denger, kan? Itulah untungnya jadi seorang pendiam, kata-kata darinya adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang di sekitarnya. Ibaratnya seperti hujan di tengah gurun. Kehadirannya yang jarang membuatnya selalu ditunggu-tunggu.

Beda dengan orang yang nggak pernah bisa diam. Kata-katanya terus mengalir seperti air di sungai – kadang kalo banjir meluap, hihi. Sekalinya berhenti mengalir, pasti semua pada nanya, “kenapa koq berhenti ngomong?”. Nah, ternyata diamnya dia tidak ditunggu orang-orang di sekitarnya ~.~

Hemm, kadang aku ingin menjadi orang yang pendiam… tapi susah gilaak… Aku cuma bisa diem kalo lagi kelaperan aja kayaknya. Hahaha.
Read More
      edit

Wednesday, May 18, 2011

Published 11:21 PM by with 0 comment

Dalam Kondisi Terlemah

Entah kenapa sistem imun dan kadar asam laktat dalam tubuh ini nggak mau bersahabat sama aku. Lagi ngambek mungkin yaa gara-gara nggak pernah dikasih istirahat cukup. Udah bawaan dari sononya sih sebenernya. Pokoknya kalo udah setengah mati sibuknya, langsung imun dalam tubuh pada loyo semua. Jadi gampang banget sakit dan susah sembuhnya. Tapi yaa gimana lagi, orang rush hour terus tiap hari. Farmasi gitu lhoh. Ckckck.

Saat-saat sekarang begini ini yang aku nggak suka. Makan nggak enak, jalan nggak enak, duduk nggak enak, ngobrol nggak enak, diem nggak enak. Cuma tidur karena efek samping obat yang rasanya paling enak sedunia.

Sebenernya pengen banget bolos barang seminggu-dua minggu (eh, kelamaan ya :p), kan lumayan tuh bisa tiduran terus di rumah, nonton dvd, cari inspirasi, cari wangsit, cari pangsit – eh, enggak ding. Wuahh, indahnya hidup lah pokoknya (langsung berimajinasi dengan muka mupeng).

Ah sudah sudah, pada kenyataannya nggak bisa kayak gitu. Masih banyak jurnal praktikum untuk dikerjain, job-job organisasi yang diamanahkan, dan hal-hal lain untuk dilakukan.

Pernah pas kapan hari aku bangun dengan kepala cenat-cenut dan panas. Dengan inisiatif sendiri, aku memutuskan untuk tidur lagi dan berniat nggak ikut kuliah Anatomi-Histologi jam 7 pagi itu. Waktu itu mikirnya, tidur sejam lagi kayaknya bisa mendingan. Eh, ternyata malah nggak bisa tidur. Akhirnya cuma geletakan di atas kasur kayak ikan dijemur, sambil baca rangkuman buat praktikum siangnya.

Beruntung aku dikelilingi orang yang care, meski agak lebai kadang.

Begitu nyampek kampus dengan wajah teler seperti orang sakau, aku langsung disambut oleh teh hangat, Leha dan Iin di kantin. Sementara aku menyeruput teh, mereka nyeritain gosip-gosip teraktual selama aku nggak ada (padahal cuma nggak ada selama 2 jam doank). Terus waktu aku nanya tadi kuliah tentang apa, mereka jawab begini :

“Nggak jelas tadi kuliahnya apa. Yang Anatomi ngebahas tentang ginjal, banyaaaaak banget slidenya. Histologi malah lebih nggak jelas lagi, masa’ ngebahas tentang kuku. Enak lu nggak ikut.”

Aku mbatin, “hah? kuku? -.-”

Emang sering kedengeran aneh topik kuliah kita. Hahaha.

Dan sejauh yang aku inget, orang-orang yang paling lebai kalo aku sakit dikit adalah temen-temen SMA. Perhatiannya itu lhoo… kayak aku udah hampir sekarat aja. Tapi bikin kangen juga sih. :’)

Memang semenjak kuliah, kondisi fisik bukannya semakin kuat, malah semakin sering ambruk. Dikit-dikit kena flu, demam, pusing, maag. Pokoknya kalo ada satu orang di kelas yang kena flu, orang pertama yang ketularan adalah aku. Hmmm -.-“ Alhamdulillah nggak pernah yang parah-parah banget (dan nggak minta, of course).

Paling kritis kalo lagi masa-masa ujian. Sejak seminggu sebelum ujian sampe ujian selese semua, pasti terjadi proses kerja rodi yang nggak kenal waktu. Pagi-siang-malem kerjaannya ngeprint ini-itu, pinjem catetan dan rangkuman ini-itu, tanya kesana-kemari, berusaha melahap semua materi walaupun nggak mudeng, pokoknya hapalin ajee semua bab sampe butek. Dijamin, tidur sehari nggak sampe 5 jam, itu pun sambil ngimpi nggak enak, misalnya ngimpi digencet-gencet sama radikal bebas raksasa dan dipaksa masuk tabung reaksi raksasa yang isinya Asam Sulfat panas. Tidaaaaakk… (ngomong apa sih?-.-“). Dan di saat-saat seperti itulah aku biasanya nggak doyan makan. Akibatnya, seminggu habis ujian, berat badan turun 3 kg. Oh God, udah aku ini dasarnya kurus, berat badan jauh dari ideal, masih harus menanggung cobaan pengurangan berat badan pula. Semisal ujiannya lebih lama lagi, terus aku nimbang, bisa-bisa jarum timbangannya nggak mau bergerak sama sekali. Paraaahh…

Lebih parah lagi kalo maagnya kumat. Pas di ruang ujian, anak-anak pasti pada njerit ngeliat aku.

“Huaaaa… jangan pasang tampang kayak hantu gitu donk!”

Eh sialan, ini beneran pucet gara-gara sakit, tauk, bukannya pengen pasang tampang mengerikan kayak hantu. Hzzzzz.

Wes pokoknya masalah nggak napsu makan, berat badan turun drastis, waktu tidur kurang dan gampang sakit dan semacamnya aku banget deh. Aku sendiri juga heran, kenapa bisa gitu. Perasaan orang laen nggak gitu-gitu amat deh ya.

Tapi nggak boleh lengah. Harus tetap sehat, tetap semangat, biar bisa tetap jalan-jalan dan makan-makan (lhoh, taglinenya acara kuliner di Trans TV -.-“)
Read More
      edit

Saturday, May 14, 2011

Published 11:19 PM by with 1 comment

Ketika Anda Ingin Menyerah...

Ketika Anda ingin menyerah… tengoklah ke belakang. Lihatlah kalau Anda sudah melangkah terlalu jauh hingga berada di tempat yang sekarang, jika perlu ukur jaraknya. Lihat betapa banyak rintangan yang telah Anda lewati. Ingatlah betapa berat perjuangan Anda. Perhatikan luka-luka di sekujur tubuh dan jiwa Anda, beberapa telah mengering dan beberapa yang lainnya masih terasa sakit.

Ketika Anda ingin menyerah… dan ingin mengumumkan bahwa Anda tidak bisa, ingatlah wajah orang-orang yang memberikan kepercayaan kepada Anda. Mereka menyerahkan tugas itu kepada Anda sepenuhnya karena mereka percaya Anda bisa melakukannya, Anda bisa mencapai apa yang mereka harapkan. Lalu mengapa Anda tidak percaya pada diri Anda sendiri? Lalu mengapa Anda berpikir untuk mengkhianati kepercayaan mereka? Apakah tujuan Anda memang untuk menyakiti mereka? Mengecewakan mereka? Tidak, kan?

Ketika Anda ingin menyerah... dan merasa kegagalan yang Anda dapatkan rasanya sudah kelewatan, coba baca kembali kisah seseorang-yang-tidak-bosan-gagal, Thomas Alva Edison, atau kisah seorang mahasiswa-hampir-gagal, Alexander Flemming, di cover belakang buku Sains anak SMP. Coba tanyakan pada mereka,

Anda : hey, kalian, kenapa kalian tidak menyerah dan bunuh diri saja waktu kalian gagal?

(Bayangkan) mereka menjawab : pertanyaan bodoh! Kalo kita menyerah dan bunuh diri, lo nggak bakal baca kisah kita di sini. Jangankan baca, ngeliat buku di depan lo aja harus nyalain lampu minyak dulu, atau mungkin lo nggak bakal bisa berada di sini sekarang karena lo dan orang-orang sedunia sekarat kena penyakit aneh-aneh karena nggak ada penisilin.

Anda : halaah, palingan orang lain juga bisa bikin lampu dan penisilin begituan. Ilmuwan yang lebih hebat tuh banyak, meen.

(Bayangkan) mereka menjawab lagi : Emang banyak sih yang lebih hebat,tapi nggak aka nada yang bisa menciptakan sesuatu seperti yang kita ciptakan, karena nggak ada yang punya keyakinan sekuat kita, kepercayaan diri sebesar kita, dan usaha sekeras kita.

Nah, dengarkan kata-kata mereka. Katakan pada diri Anda, “Wahai diriku, kamu bisa melakukannya. Aku percaya padamu. Ayo kita berusaha lagi.

Ketika Anda ingin menyerah… ingatlah, Allah memperhitungkan sekecil apapun usaha yang dilakukan hamba-Nya dan pada akhirnya akan memberikan hasil sebagai bayarannya… secara lunas.

Ketika Anda ingin menyerah… pejamkan mata Anda. Bayangkan Anda telah berhasil mencapai tujuan dan bersujud syukur dengan penuh khidmat. Rasakan sensasi kemenangan itu. Lalu buka mata Anda. Sadarilah bahwa Anda sudah dekat dengannya.

Ketika Anda ingin menyerah… jangan turuti keinginan Anda itu. JANGAN MENYERAH!
Read More
      edit
Published 10:57 AM by with 0 comment

KLARIFIKASI

1. Posting saya di bawah udah ditulis sejak duluuu banget, bukan sesuatu yang terjadi baru-baru ini. Udah nggak ada hubungannya lagi sama sekarang. (bahkan saya lupa isi posting saya apa dan baru baca waktu udah muncul di home blog saya)

2. Sepertinya saya salah sasaran. Yang saya maksud nggak ngerasa, yang nggak saya maksud malah ngerasa. Lhoh, plis deh. Jangan ngerasa tersindir gitu donk. Ini blog kan blog saya, yang punya interpretasi benar adalah saya, kan? Jadi nggak enak.

3. Daripada makin kacau, saya mau bikin blog yang private aja deh (emang ada?). Kalo ada sesuatu yang nggak disuka silakan komen di shoutbox saya. Kalo saya nggak suka sama komen Anda, ya saya hapus aja. Hehehe.

4. Blog saya bersifat personal issue, ditulis dengan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pihak lain.

Jadi saya minta maaf ya. Terimakasih sudah mengerti. :)
Read More
      edit
Published 9:29 AM by with 0 comment

Meskipun Aku Sakit

Virus menyebalkan sedang menyerangku. Kalo virus cinta sih masih enak, lha ini virus flu. Habis LKMM JMKI, langsung deh tepar tak berdaya. “Ngeker-eker” dekongestan dan anti-piretik di rumah nggak ketemu. Adanya cuma obat maag sama diare (haha, jadi ketauan kalo pada sering kena diare di rumah :p). Besoknya baru bisa minum obat flu sebelum berangkat kuliah. Akibatnya : ngantuk puol.

Terus habis itu maag menyusul. Emang lambungku ini nggak bisa diajak joinan banget deh. Padahal minum obat flu nya habis makan.

Meskipun aku sakit, jurnal praktikum menunggu untuk dikerjain (kebanyakan copas dari jurnal anak lain sih. Hehe).

Meskipun aku sakit, aku dan rekan-rekan kerja dalam tim-ku harus on action sesuai rencana.

Meskipun aku sakit, rekan-rekan dalam tim harus tetep dikoordinir dan diberi semangat.

Meskipun aku sakit, rencana melancong ke Bebek Sinjay di Madura sama temen-temen harus tetep jadi (kalo enggak, aku bisa dicakar-cakar dan dicap jadi orang paling sok sibuk sedunia sama mereka). Asik asik akhirnya jalan-jalan dan makan bareng juga ya kita :D

Meskipun aku sakit, ada aja orang yang dikirim Tuhan untuk menguji kesabaranku. Aku ngerasa udah cukup sabar menghadapinya – atau lebih tepatnya udah kelewat cuek dan nggak acuh sama orang itu. Tadinya sih sempet emosi juga, tapi orangnya nggak pernah muncul di depanku lagi. Astagfirullah… Maaf yaa...

Mana coba yang lebih tega : aku yang nyuekin orang yang lagi naek darah atau dia yang sms dengan nada sewot dan asal tuduh ke aku yang barusan pulang dengan keadaan pusing, demam dan capek habis muter-muter kesana kemari? Aku yang lebih tega? Hah? Sapa elu minta gue peduliin? Pake ngadu ke temen-temen gue pula. Udah deh, dijamin mati gaya lu kalo berani marah-marah sama orang berbakat cuek kayak gue! (udah, sabaarr, Chyntia, sabaaaarr)

Dunia nggak berhenti berputar meskipun aku sakit. Daripada aku ketinggalan dan pada waktu sembuh nanti aku harus kelelahan berlari mengejarnya, lebih baik aku tetap berjalan beriringan dengan sisa-sisa tenaga yang ada dan berharap akan menemukan kesembuhan di tengah perjalanan. (#edisi puisi -.-a)
Read More
      edit
Published 9:24 AM by with 0 comment

Misteri Hilangnya Laptop

Laptopku ilang! Ilang beserta seluruh data-datanya yang belum sempat di back-up. Kalo file-file powerpoint dari dosen sih masih selamet di flesdis (dulu Galuh minta dicopiin di flesdisku), file-file evaluasi kepanitiaan dan kelengkapannya juga selamet. Yang nggak selamet foto-foto. Ada foto-foto bareng temen-temen kuliah, foto-foto editan terbaru yang dibuat dengan sepenuh jiwa di folder “Chyntia’s design”, tulisan-tulisan untuk blog (ada yang belum diposting!), artikel-artikel Farma Pos (tapi masih bisa dicari di account email), desain poster, sertifikat dan spanduk karyaku sendiri (dulu pesenan orang), lagu-lagu nge-hits yang selalu update. Yang paling baru kayaknya lagunya Adelle-Rolling in The Deep.

Dan koleksi lagu The Script dan B.o.B favorit eke... ayo kita browsing lagi di 4shared u.u

Mau tau ceritanya gimana bisa ilang? Ilangnya di rumah, kemalingan. Gara-gara jendela nggak ketutup sempurna. Yang diambil cuma laptopku sama laptopnya Om ku (plus tas ransel ijo yang biasanya aku pake mudik). Dia pasti nggak sempet berkelana di rumahku, soalnya semua lampu dimatiin dan Eyangku keburu bangun dan “gelodakan” di dapur. Jadi masih ada satu laptop yang selamet di kamar Eyang.

Komentar Om : Walah, kasian malingnya. Laptop rusak kayak gitu diambil. Nggak laku palingan.

Hahaha.

Komentarku : Untung masih disisain carger. Lumayan oi bisa dijual.

Memang harus selalu bersyukur kan, apapun keadaannya.

Om-ku menghibur dengan kata-katanya gini : untung bukan buku-buku kuliahnya yang diambil. Kalo diambil… wah, bisa ilang semua ilmunya.

Batinku : sapa juga yang mau ngambil buku-buku diktatku. Paling sekilo harganya seribu. --"

Jadi inget kisahnya Imam Ghazali. Rumah beliau pernah kemalingan suatu malam. Beliau masih menekuni buku-buku dan ketemu malingnya. Bukannya diteriakin eh malah dikasih uang banyak sama beliau, saking takutnya si pencuri ngambil buku-bukunya. Sejak saat itu, setiap beliau baca buku, langsung dihapalin. Kalo ilmunya udah ada di otak kan nggak ada yang bisa nyuri.

Sampe sebegitunya ya kalo orang udah niat menuntut ilmu. Aku juga mau ah kayak gitu. Amiin :)

Kata Afif : Tenang aja, Allah nggak akan mengambil sesuatu yang ada pada kita tanpa menggantinya dengan yang lebih baik.

Uuuuw... so sweet deeh :p

So, I never wonder it back again. Ikhlasin aja. Sekarang saatnya duduk kembali di depan seperangkat pc warna hitam yang udah lama ditelantarkan di sudut kamarku. Parahnya, harddisk-nya full, meeen, mau ngesave file-file kuliah jadi nggak bisa. Hemm -.-“
Read More
      edit

Tuesday, May 10, 2011

Published 12:18 PM by with 1 comment

Setelah Lama Sekali...

Hello readers!

Maap yaa, lama nggak muncul di sini... pasti pada kawatir semua ya? :3 (idiih, sapa juga yang kawatir :p)

Mengenai perihal mengapa saya tidak pernah menulis di sini selama beraba-abad lamanya adalah karena..... nggak punya cerita untuk ditulis (eh, enggak, bohong :p)

lebih tepatnya karena beberapa hal berikut :

1. Sibuk. Semakin besar amanah, semakin banyak tersita lah waktuku u.u

2. Laptop ilang. Dan kejadian ilangnya nggak keren banget. Hemm... ntar deh kapan-kapan aku ceritain. Dan di saat laptop ilang itulah aku bisa sangat bersyukur karena dosen selalu nyuruh ngerjain tugas dan laporan dengan ditulis tangan di kertas folio. Tapi yaa tulisan-tulisan yang belum sempet diposting di blog ilang nggak berbekas. Huhuhu... Dan itu artinya, aku kembali kepada seperangkat komputer buluk di sudut kamarku.

Eh, udah dulu ya. Harus buru-buru nih. Ini aku posting di komputer American Corner Perpus Kampus B, sambil nungguin Tisa solat. Habis ini kita ada janji belajar kelompok sama temen-temen sekelas.

Seeya!

Cheers! :D
Read More
      edit