Saturday, August 2, 2014

Published 9:21 PM by with 0 comment

Negeri Tingkat Kriminalitas Nol



Aku akhir-akhir ini membayangkan tinggal di negara yang memiliki tingkat kriminalitas nol. Bagaimana ya rasanya?

Orang-orang tidak perlu mengunci rumahnya di malam hari. Toko-toko tak perlu berlapis pagar baja. Tak mungkin ada yang berpindah tangan jika tidak disepakati. Tidak ada yang mengambil yang bukan haknya.
Bayangkan ketika kita terpaksa pulang malam dari tempat kerja atau kuliah, meski jalanan sepi, kita bisa tetap tenang. Tak perlu terlalu takut kecuali fobia dengan hantu.

Ketika kita bangun pagi, membaca koran atau menonton berita di televisi, tak akan pernah kita temui sesi berita kriminalitas yang memilukan. Tak ada pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, perampokan. Tak ada. Setiap reporter akan mengawali laporan beritanya dengan “berita baik untuk Anda hari ini adalah...”
Juga tak ada kasus korupsi, kolusi, nepotisme di area pemerintahan. Pemimpinnya tentu pemimpin yang adil, amanah, hingga bisa memakmurkan rakyatnya.

Pengadilan akan sepi. Penjara akan sepi. Para penegak hukum tidak akan banyak disibukkan kasus kriminalitas. Aparat keamanan akan punya waktu untuk tersenyum dan membantu warga sekitar. Para pemimpin akan bangga menerima ucapan selamat dari dunia karena kriminalitas tidak terjadi di negaranya selama jangka waktu yang sangat panjang.

Dan kita pun bisa merasakan sampai pada hal-hal paling sederhana. Tak pernah ada teriakan ‘copet’ di pasar-pasar – bahkan semua orang lupa apa arti kosakata itu. Tak ada murid yang mencontek apalagi membeli jawaban dari joki ketika ujian. Bolpoin tertinggal di laci sekolah, besoknya kita tak perlu susah-susah berteriak ke teman-teman kita, pasti masih ada di laci itu. Hahaha.

Indahnya...

Kira-kira bagaimana negara seperti itu bisa terbentuk?

Menurutku, itu dimulai dari dalam akhlak. Akhlak mulia yang dibawa masing-masing individu, baik rakyat maupun pemimpinnya. Akhlak mulia itu menjadi nilai-nilai kebaikan yang ditularkan satu sama lain, memunculkan cinta sesama. Akhlak mulia yang lebih mulia dari logam paling mulia di muka bumi. Hingga tak ada lagi sisi jahat dalam jiwa manusia yang ditampakkan, tak mampu ditampakkan, terkalahkan oleh kemuliaan akhlak.

Seandainya negara itu adalah negaraku... Ah, semoga saja... :)
      edit

0 komentar:

Post a Comment

yuuk komen yuuk . . .