Kami suka jalan-jalan. Menapaki jalan yang indah
pemandangannya. Mengunjungi tempat-tempat baru. Dia menenteng kamera saku dan
aku sering tiba-tiba berhenti berjalan dan menghadap ke lensanya sambil
tersenyum lebar. Kami juga menikmati kudapan lezat sambil menghirup udara
segar. Rasanya selalu “tak pernah aku sebahagia itu”.
Namun seiring berjalannya waktu kami paham bahwa hidup tak
melulu soal berjalan-jalan, bersenang-senang. Sebagian besar waktu dalam hidup
kami belakangan ini berjalan dengan tidak terlalu mulus.
Sampai akhirnya kami menyadari, bahwa hidup yang penuh
perjuangan menghadapi masalah demi masalah lebih bermakna daripada hidup yang penuh jalan-jalan.
Hidup memang tak selalu indah, tapi selama Allah melimpahkan
keberkahannya dalam keadaan apapun, cukuplah itu bagi kami. Dan pada akhirnya rasanya tetap "tak pernah aku sebahagia itu". :)
Hidup tak selalunya
indah, langit tak selalu cerah. Suram malam tak berbintang. Itulah lukisan
alam. Begitu aturan Tuhan. Dalam suka, hitunglah kesyukuranmu. Dalam senang,
awasi kealpaanmu – Hijaz.