Kenapa langit selalu mendung?
Apakah pena yang menggoreskannya tersisa kelabu saja?
Yang aku tau dia punya sejuta warna, tidak mungkin dia bosan dengan semuanya
Apakah terlalu enggan menggoreskannya lagi?
Dan aneh, sekarang dia takut dengan petir yang diciptakannya sendiri
Seolah-olah tak punya lagi keberanian untuk menampakkan diri
Sekalipun itu kepada bumi, yang setiap saat berhadapan dengannya
Ingin menciut saja
Ingin kelabu saja
Mengapa?
Seakan lupa dengan Penciptanya
Yang tak pernah lupa memberikan pena baru setiap hari
Dan tak pernah lupa memberi pelangi dan matahari senja untuknya
Aku ingin bilang,
Tidak cukupkah itu menghiburmu?
Tersenyumlah...
Allah mencintaimu,
Begini cara-Nya mencintaimu
Kau tau, kan?
0 komentar:
Post a Comment
yuuk komen yuuk . . .