Monday, April 28, 2014

Published 9:02 PM by with 0 comment

Dia Orang yang Aneh...



Aku mungkin orang paling menyebalkan di dunia, suka membuat masalah, keras kepala, dan apapun yang semacam itu. Tapi dia selalu menunjukkan sikap bahwa hal itu bukan masalah yang besar, dan selalu sabar menghadapinya. Dia orang yang aneh.

Aku tidak peduli padanya, tidak peduli pada semua orang, berulang kali mengabaikannya, melupakannya. Tapi dia selalu peduli padaku tiada bosan, seakan sikapku padanya harus dibalas dengan simpati dan empati yang tidak pernah aku miliki. Dia orang yang aneh.

Aku mungkin orang yang egois, suka memaksakan kehendak, mementingkan diriku sendiri dan melakukan apapun asalkan aku suka. Tapi dia selalu mementingkan diriku, entah dia sedang sibuk atau tidak, dan dia terkadang ikut berusaha agar kehendakku tercapai seakan itu miliknya juga. Dia orang yang aneh.

Aku mungkin terkadang berkata kasar, menyindir yang tak sepantasnya dan lupa menyesalinya. Tapi dia selalu merendahkan nada suaranya, meredakan sakit hatinya sendiri lalu berbicara lagi padaku seakan aku tidak pernah menyinggungnya. Dia orang yang aneh.

Aku orang yang ambisius, perfeksionis, namun seringkali gagal atau kesulitan dalam mencapai target-targetku. Tapi dia selalu percaya aku bisa mencapainya dan kegagalan yang terjadi sama sekali bukan karena ketidakmampuanku.  Dia orang yang aneh.

Aku mungkin orang yang dibenci oleh banyak orang, tidak disukai karena kelemahanku dan tidak diterima di banyak tempat. Tapi dia selalu menerimaku, betapapun buruknya aku dan menunjukkan bahwa dia menyayangiku. Dia orang yang aneh.

Aku mungkin enggan meminta maaf. Tapi dia bisa memaafkan tanpa aku harus memintanya.

Aku mungkin lupa berterima kasih. Tapi dia tidak pernah ingin aku melakukan itu padanya.

Aku mungkin hanyalah seorang yang terasing jika ia tidak datang menyelamatkanku dengan kebaikannya.

Dia benar-benar orang yang aneh. Hatinya entah terbuat dari logam mulia apa. Jiwanya entah ditiupkan dari surga mana. Pikirannya entah terjernihkan oleh air dari mana.

Dia semakin terlihat aneh ketika dia mencariku dalam bahagia dan sedihnya, seakan-akan aku begitu berharga baginya. Lebih anehnya lagi ketika pada akhirnya aku memutuskan untuk melakukan hal yang sama pada dirinya.

Benar-benar orang yang aneh.

Dan dia tidak takut terlihat aneh.

Aku memutuskan untuk menyebut orang yang aneh ini sahabatku.

Kemudian apapun yang terjadi aku selalu membisikkan pada Allah bahwa aku menyayanginya, meskipun tak pernah sekalipun aku berkata begitu padanya.

Semoga Allah juga sayang padamu, wahai orang yang aneh...
      edit

0 komentar:

Post a Comment

yuuk komen yuuk . . .