Friday, December 31, 2010

Published 5:19 PM by with 0 comment

My Long-Skirt Day

I just can’t believe it anyway, but this is real. Well, I wore my long-skirt in campus two days ago. (What? Chyntia wore the long-skirt? No way!). Oh c’mon, I’m still a girl, guys. Hahaha.

And try to be more girly with that skirt.

(Enaknya inggrisan, perancisan apa indonesiaan ya?)

(Sok2an bisa bahasa Perancis. Ngomong “aku laper” aja masih liat buku panduan cara membacanya)

Well, I never had any skirt beside my uniform – rok SMP yang biru selutut, rok pramuka, rok SMA yang abu-abu panjang. Ditambah rok item yang dibeli khusus untuk ospek.

Nasib rok-rok itu pun sebenernya tragis.

Waktu SMA, kalo jalan pas pake seragam pasti sambil megangin rok, diangkat dikit biar langkahnya bisa panjang-panjang. Bordiran ujung-ujung bawahnya sering semrawut karena keinjek sepatu, bikin Emak gemes harus ke tukang border sebulan sekali.

Rok SMP yang pendek pun benang-benangnya banyak yang terurai kesana kemari. Sering aku guntingin sendiri kalo lagi inget. Hehe.

Rok Pramuka pas SMP lobang besar di lutut gara-gara pernah jatuh nyungsep di lapangan.

Rok item buat ospek yang masih keliatan oke, soalnya cuma dipake bentar.

Sekalinya dibeliin rok buat nikahan sodara, langsung sobek renda-rendanya. Hehehe.
Pernah juga dibeliin dress panjang buat suatu acara pesta, langsung robek ujungnya sebelum acara mulai. (Alhasil, saya pakai jeans di acara yang sama sekali tidak memungkinkan jeans untuk menjadi dress-code nya).

Well, if you know who I was in elementary-junior-senior high school…

I really loved playing soccer with boys. And was a good goal-keeper anyway :p

I often fell down and nyungsep ketika aku lari-lari dan loncat-loncat nggak jelas dan denger temen-temenku bilang “Kapok!” dengan nada puas.

And I really really loved to climb the tree, climb the desk and gelantungan di pintu.

Emang kayaknya nggak sinkron banget sama jenis pakaian yang satu ini. Sampe aku frustasi dibuatnya dan nggak mau lagi pake rok. Mamaku sama frustasinya, nggak mau lagi ngebeliin aku rok atau dress atau gamis. Hahaha, peace, Mom.

So my clothes are all about jeans, jacket and shirt.

BUT NOW!!!

I don’t know why my mother told me to wear my brown-long-skirt which I and my sister bought several days ago (and I don’t know why I said “yes” when my sister asked me whether I want a long-skirt).

And when I really really wear it… people said to me like this :

“Koq tumben pake rok?” --> dengan wajah penuh takjub melihat anak yang tiap hari kerjaannya lari-lari naik-turun tangga ke lantai tiga tiba-tiba pake rok dan jalan dengan kecepatan orang normal.

“Waah, Chyntia hari ini cantiiik deh..” --> langsung aku tanggepin dengan kata “makasih
makasiih” dan senyum cengengesan lebar pertanda malu-malu.

“Haaah? Rok sapa itu kamu pake, nak?” --> sialaaan. Hahaha.

Emang sih, rada aneh juga ngelihat diriku pake rok, dan was-was, berusaha nggak “pencilakan” dan “pating grobyak” selama di kampus. Tadi pas buru-buru turun dari lantai 3 ke lantai 1 pun aku nggak lari, dan emang nggak bisa lari, takut nginjek ujung rok.

Rasanyaa… agak ribet sih… tapi it’s okay laah… Gimanapun gue kan cewek yang bisa berperilaku anggun bak angsa. Huyuuu :3


Happy long-skirt day, Chyntia.

A propos, vous aves raison, je vais beau. #LOL
      edit

0 komentar:

Post a Comment

yuuk komen yuuk . . .