Pernahkah kamu menjadi terlalu takut menghadapi kenyataan? Aku pernah.
Pernahkah kamu menjadi paranoid dengan sakit hati atau patah hati? Aku pernah.
Pernahkah kamu menjadi sok tau tentang apa yang akan terjadi padamu esok hari, lalu kau takut? Aku pernah.
Dan itu benar-benar buruk.
Pengalaman buruk seharusnya membuat seseorang menjadi lebih kuat. Itu benar. Kayak quotesnya orang terkenal, “apa yang tidak membunuhmu, akan menguatkanmu.”
Dan plis, dalam keadaan apapun, aku sangat tidak ingin terlihat lemah. Aku harus kuat, atau setidaknya terlihat begitu, biar nggak ada yang mengkhawatirkan aku untuk alasan apapun.
Oke, aku jadi lebih kuat. Aku juga jadi lebih was-was untuk ngambil keputusan. Rasanya di suatu tempat ada seseorang yang selalu mengawasiku dan segera menudingkan jari kepadaku ketika aku melakukan kesalahan. Nah, koq jadi lebai gitu? Jangan-jangan kepribadianku berubah yaa. -.-
Aku sudah sering merasa kehilangan, sangat sering. Makanya sekarang aku berusaha untuk “tidak memiliki”, apalagi yang memang bukan milikku sejak awal. Siapapun dia, apapun dia. Just let them pass.
Kayak lagunya Letto,
Kau datang dan pergi, oh begitu saja
Semua ku t’rima apa adanya
T.T
But don’t you worry. This is life.
Walaupun semua orang di dunia ini meninggalkan aku, aku yakin aku masih punya Dia yang selalu menjagaku.
La Tahzan, innallaha ma’ana.
#curhatgalau #abaikan! #lupakan!
Read More
Pernahkah kamu menjadi paranoid dengan sakit hati atau patah hati? Aku pernah.
Pernahkah kamu menjadi sok tau tentang apa yang akan terjadi padamu esok hari, lalu kau takut? Aku pernah.
Dan itu benar-benar buruk.
Pengalaman buruk seharusnya membuat seseorang menjadi lebih kuat. Itu benar. Kayak quotesnya orang terkenal, “apa yang tidak membunuhmu, akan menguatkanmu.”
Dan plis, dalam keadaan apapun, aku sangat tidak ingin terlihat lemah. Aku harus kuat, atau setidaknya terlihat begitu, biar nggak ada yang mengkhawatirkan aku untuk alasan apapun.
Oke, aku jadi lebih kuat. Aku juga jadi lebih was-was untuk ngambil keputusan. Rasanya di suatu tempat ada seseorang yang selalu mengawasiku dan segera menudingkan jari kepadaku ketika aku melakukan kesalahan. Nah, koq jadi lebai gitu? Jangan-jangan kepribadianku berubah yaa. -.-
Aku sudah sering merasa kehilangan, sangat sering. Makanya sekarang aku berusaha untuk “tidak memiliki”, apalagi yang memang bukan milikku sejak awal. Siapapun dia, apapun dia. Just let them pass.
Kayak lagunya Letto,
Kau datang dan pergi, oh begitu saja
Semua ku t’rima apa adanya
T.T
But don’t you worry. This is life.
Walaupun semua orang di dunia ini meninggalkan aku, aku yakin aku masih punya Dia yang selalu menjagaku.
La Tahzan, innallaha ma’ana.
#curhatgalau #abaikan! #lupakan!