Sunday, May 29, 2011

Published 8:48 PM by with 0 comment

Menanti si Pendiam Berbicara

Ada sesuatu yang istimewa dalam diri seseorang yang pendiam. Sesuatu yang membuat dirinya begitu betah dengan diamnya. Sesuatu yang membuatnya enggan berkata-kata dengan mulutnya dan lebih suka membiarkan kata-kata itu menggaung dalam pikirannya sendiri.

Entah apa nama sesuatu itu, aku juga nggak tau. Pokoknya hanya orang yang benar-benar bersifat pendiam yang memilikinya – bukan orang yang pura-pura pendiam, atau orang yang kadang-kadang saja bersikap diam (aku donk xp).

Kadang aku berpikir, mungkin orang yang pendiam itu sudah merasa memiliki segalanya dalam diamnya. Dan dia ingin menyimpan untuk dirinya sendiri. Dia sudah menemukan kebahagiaan dalam diamnya. Dia sudah menyanyikan lagu dalam diamnya, tanpa ingin membaginya dengan orang lain. Tapi apakah dia nggak merasa kesepian dalam diamnya ya?
Sebenarnya aku kurang berbakat menghadapi orang yang pendiam. Ketika aku bertanya dengan seratus kalimat, dia menjawab sepuluh. Ketika aku bertanya dengan sepuluh kalimat, dia menjawab satu. Ketika aku bertanya dengan satu kalimat, dia menjawab dengan senyum dan anggukan atau gelengan. Hemm, siapa jugaaa yang nggak cegek dengan hal-hal seperti itu? -.-“

Tapi sungguh, ketika suatu saat ia berbicara, kita yang mendengarnya pasti berkata dalam hati, “waah, dia ngomong juga akhirnya…”. Apalagi kalo yang dia omongin mengandung unsur kebijaksanaan. Wuahh, langsung adem hati kita yang denger, kan? Itulah untungnya jadi seorang pendiam, kata-kata darinya adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang di sekitarnya. Ibaratnya seperti hujan di tengah gurun. Kehadirannya yang jarang membuatnya selalu ditunggu-tunggu.

Beda dengan orang yang nggak pernah bisa diam. Kata-katanya terus mengalir seperti air di sungai – kadang kalo banjir meluap, hihi. Sekalinya berhenti mengalir, pasti semua pada nanya, “kenapa koq berhenti ngomong?”. Nah, ternyata diamnya dia tidak ditunggu orang-orang di sekitarnya ~.~

Hemm, kadang aku ingin menjadi orang yang pendiam… tapi susah gilaak… Aku cuma bisa diem kalo lagi kelaperan aja kayaknya. Hahaha.
      edit

0 komentar:

Post a Comment

yuuk komen yuuk . . .